Agak sukar untuk kita berkata ‘jangan’ atau ‘tidak’ kepada anak. Bimbang jika sering mengucapkan kata-kata ini, anak akan hilang keyakinan diri sehingga bersifat pasif. Ini akan menjejaskan perkembangan dirinya apabila memasuki persekolahan.
Namun dua kata “ajaib” inilah yang selama ini terbukti paling mujarab untuk menghentikan kenakalan anak.
Tapi bukan bererti kedua kata ini tidak boleh digunakan sama sekali. Asalkan penggunaannya pada tempat dan situasi yang tepat, kata-kata tersebut boleh digunakan untuk mendidik anak menjadi seorang yang positif.
MENGAPA TIDAK BOLEH KERAP MENGGUNAKAN JANGAN DAN TIDAK?
1.Anak yang sering mendengarkan kata tersebut cenderung takut, serta hanya melakukan sesuatu jika diminta, termasuk ketika bermain. Jika dibiarkan kelak anak ini akan menjadi anak pasif, tidak kreatif dan tidak memiliki inisiatif.
2.Anak ini mengalami pertumbuhan menjadi individu yang tidak berdikari dan selalu bergantung pada orangtua atau saudaranya.
3.Anak tidak terlatih untuk membuat keputusan yang baik untuk dirinya, kerana berasa takut akan salah dan rendah diri.
4.Perkembangan motorik halus dan kasar anak terlambat.
5.Anak jadi malas melakukan penerokaan dan mengenal hal-hal baru dalam hidupnya.
APA YANG HARUS DILAKUKAN IBU BAPA LAKUKAN?
Ada beberapa hal yang boleh dilakukan agar anda tidak terlalu sering mengucapkan “jangan” dan “tidak”pada anak. Kuncinya, berikan alasan dan solusi agar anak memahami alasan anda melarangnya. Lakukanlah hal tersebut mulai sekarang! Caranya ialah:
1.Anak aktif
Biasanya anak gemar menyentuh barang yang menarik perhatiannya. Jadi, sebaiknya anda simpan atau menjauhkan barang-barang tersebut dari jangkauan anak. Barang tersebut antaranya hiasan yang diletakkan di lantai atau meja yang rendah, barang pecah belah serta alat-alat elektronik.
- Sediakan ruangan bermain khusus untuk anak.
Jelaskan dan berikan alternatif lain sebagai pengganti dengan menyediakan ruang bermain untuknya. Jelaskan kepadanya ini adalah ruang untuknye bermain. Selepas bermain didik anak untuk menyimpan kembali barang permainannya.
3.Penuhi keperluan stimulasi anak
Bila keperluan bermain terpenuhi, maka anak dapat belajar tentang cara bertindak atau bersikap sabar menghadapi sesuatu. Berikan mainan yang memberi pengalaman baru bagi anak sehingga mampu memuaskan rasa ingin tahunya. Biarkan anak bermaina dengan barang permainannya.
- Waktu yang tepat
Tetapi jika si kecil mendekati api yang sedang menyala, maka kata “jangan” dan “tidak” boleh diucapkan. Setelah itu, berikan penjelasan bahaya dan alihkan perhatiannya pada hal lain yang lebih menyenangkan.
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI